Studi Baru Menemukan Kaitan Antara Penggunaan Media Sosial dan Menurunnya Kebahagiaan pada Dewasa Muda

Dikutip dan dilansir oleh OKEPLAY777 Sebuah studi baru yang diterbitkan dalam Journal of Happiness Studies telah menemukan hubungan antara penggunaan media sosial dan penurunan kebahagiaan pada orang dewasa muda. Studi yang mensurvei lebih dari 1.500 peserta berusia 18-25 tahun itu menemukan bahwa mereka yang menghabiskan lebih banyak waktu di media sosial melaporkan tingkat kepuasan hidup yang lebih rendah dan tingkat kecemasan dan depresi yang lebih tinggi.

SLOT ONLINE, RTP GACOR HARI INI

Penulis utama studi tersebut, Dr. Sarah Jones, seorang psikolog dan peneliti di University of California, San Francisco, mengatakan temuan ini signifikan karena memberikan wawasan baru tentang potensi efek negatif media sosial terhadap kesehatan mental.

“Media sosial telah menjadi bagian kehidupan modern di mana-mana, tetapi kita hanya tahu sedikit tentang dampaknya terhadap kesejahteraan,” kata Dr. Jones. “Studi kami adalah salah satu yang pertama meneliti hubungan antara penggunaan media sosial dan kebahagiaan pada orang dewasa muda, dan hasilnya menunjukkan bahwa penggunaan berlebihan dapat berbahaya bagi kesehatan mental.”

Studi tersebut menemukan bahwa peserta yang menggunakan media sosial lebih dari dua jam sehari melaporkan tingkat kepuasan hidup yang lebih rendah dan tingkat kecemasan dan depresi yang lebih tinggi daripada mereka yang menggunakannya kurang dari 30 menit sehari. Para peneliti juga menemukan bahwa efek negatif dari penggunaan media sosial lebih terasa bagi mereka yang membandingkan diri mereka dengan orang lain di media sosial, atau yang mengalami FOMO (takut ketinggalan) terkait media sosial.

“Media sosial dapat menciptakan rasa koneksi dan validasi yang salah, tetapi juga dapat menyebabkan perasaan tidak mampu dan terisolasi,” kata Dr. Jones. “Temuan kami menunjukkan bahwa orang dewasa muda harus memperhatikan penggunaan media sosial mereka dan mengambil langkah-langkah untuk meminimalkan efek negatifnya.”

Temuan studi ini berimplikasi pada profesional kesehatan mental, pendidik, dan orang tua, yang mungkin perlu mengatasi potensi risiko yang terkait dengan penggunaan media sosial pada orang dewasa muda.

“Kita perlu lebih banyak berbicara tentang dampak media sosial terhadap kesehatan mental,” kata Dr. Jones. “Orang tua dan pendidik harus berbicara dengan anak muda tentang kebiasaan media sosial yang sehat, dan profesional kesehatan mental harus siap mengatasi efek negatif dari penggunaan media sosial yang berlebihan.”

Temuan penelitian ini konsisten dengan penelitian sebelumnya yang menemukan hubungan antara penggunaan media sosial dan masalah kesehatan mental. Sebuah studi tahun 2020 oleh Royal Society for Public Health menemukan bahwa penggunaan media sosial dikaitkan dengan peningkatan tingkat kecemasan, depresi, dan kualitas tidur yang buruk pada kaum muda.

Namun, beberapa ahli mengingatkan bahwa media sosial juga dapat memberikan efek positif pada kesehatan mental, seperti memberikan dukungan sosial dan mempromosikan ekspresi diri.

“Media sosial adalah pedang bermata dua,” kata Dr. Lisa Kim, psikolog klinis dan pakar kesehatan mental digital. “Meskipun penggunaan yang berlebihan dapat berdampak negatif pada kesehatan mental, itu juga dapat menjadi sumber koneksi dan dukungan bagi mereka yang menggunakannya secara sehat dan seimbang.”

Dr. Kim menyarankan agar orang dewasa muda menggunakan media sosial secukupnya dan fokus pada pengembangan hubungan dan pengalaman kehidupan nyata.

“Media sosial dapat menjadi alat yang berharga untuk komunikasi dan ekspresi diri, tetapi tidak boleh menjadi pengganti interaksi dan pengalaman kehidupan nyata,” kata Dr. Kim. “Orang dewasa muda harus berusaha untuk menjaga keseimbangan yang sehat antara kehidupan online dan offline mereka.”

Secara keseluruhan, temuan penelitian ini memberikan wawasan baru tentang potensi risiko yang terkait dengan penggunaan media sosial pada orang dewasa muda, dan menggarisbawahi perlunya penelitian dan pembahasan lebih lanjut tentang dampak media sosial terhadap kesehatan mental.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *