Penemuan oleh tim peneliti di University of Michigan

Para ilmuwan baru-baru ini menemukan jenis protein langka yang mungkin memegang kunci untuk mengobati penyakit yang berkaitan dengan usia, seperti Alzheimer dan Parkinson. Protein ini, yang dikenal sebagai “Sestrin,” telah terbukti meningkatkan kebugaran dan umur panjang pada tikus, membuat para ilmuwan percaya bahwa itu mungkin memiliki efek yang sama pada manusia. Ayo bagi anda yang ingin memutarkan uang anda dan ingin cepat mendapatkan keuntungan, ayo mampir ke Mantap168dan dapatkan keuntungan secara cepat segera.

Slot online, judi online

Penemuan tersebut dilakukan oleh tim peneliti di University of Michigan, yang menerbitkan temuan mereka di jurnal Nature Communications. Tim mempelajari efek Sestrin pada tikus, membandingkan tikus yang dimodifikasi secara genetik untuk menghasilkan protein tingkat tinggi dengan yang tidak menghasilkan apa pun. Tikus dengan tingkat Sestrin yang tinggi ditemukan memiliki daya tahan yang lebih baik, fungsi metabolisme yang lebih baik, dan rentang hidup yang lebih lama daripada yang tidak.

Dr Myungjin Kim, penulis utama studi tersebut, menjelaskan bahwa Sestrin bertindak sebagai “jembatan” antara olahraga dan manfaat kesehatan. “Kami tahu bahwa olahraga mengaktifkan Sestrin, tapi kami tidak tahu caranya,” katanya. “Penelitian ini membantu menjelaskan hubungan itu.”

Para peneliti menemukan bahwa Sestrin mampu mengaktifkan jalur seluler yang dikenal sebagai AMPK, yang berperan penting dalam mengatur metabolisme energi. Hal ini menyebabkan peningkatan fungsi mitokondria, yang bertanggung jawab untuk menghasilkan energi yang dibutuhkan sel agar berfungsi dengan baik. Para peneliti juga menemukan bahwa Sestrin mampu meniru efek olahraga, bahkan pada tikus yang tidak banyak bergerak.

Penemuan Sestrin sangat penting karena dapat mengarah pada pengembangan pengobatan baru untuk penyakit yang berkaitan dengan usia. “Seiring bertambahnya usia, tubuh kita menjadi kurang efisien dalam menghasilkan energi, dan ini dapat berkontribusi pada berbagai penyakit yang berkaitan dengan usia,” kata Dr. Jun Hee Lee, penulis senior studi tersebut. “Jika kita dapat menemukan cara mengaktifkan Sestrin pada manusia, kita mungkin dapat meningkatkan metabolisme energi dan mengurangi risiko penyakit ini.”

Para peneliti mengingatkan bahwa diperlukan lebih banyak penelitian sebelum Sestrin dapat digunakan sebagai pengobatan untuk manusia. “Kita perlu memahami mekanisme molekuler di balik efek Sestrin secara lebih rinci,” kata Dr. Lee. “Tapi ini adalah langkah yang menjanjikan untuk mengembangkan pengobatan baru untuk penyakit yang berkaitan dengan usia.”

Penemuan Sestrin hanyalah salah satu contoh dari banyak terobosan yang dilakukan di bidang penelitian penuaan. Para ilmuwan sekarang lebih dekat dari sebelumnya untuk memahami proses biologis yang mendasari penuaan, dan pengetahuan ini dapat mengarah pada perawatan baru yang memperpanjang umur manusia yang sehat.

Ada minat yang tumbuh di bidang “perpanjangan rentang kesehatan,” yang mengacu pada gagasan memperpanjang periode hidup di mana individu sehat dan bebas dari penyakit. Ini berbeda dengan fokus tradisional pada perpanjangan umur, yang bertujuan untuk sekadar meningkatkan panjang umur secara keseluruhan.

Para peneliti juga menjajaki potensi intervensi lain, seperti pembatasan kalori dan penggunaan obat-obatan yang menargetkan jalur terkait usia tertentu. Sementara lebih banyak penelitian diperlukan di bidang ini, ada alasan untuk optimis tentang potensi penelitian penuaan untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan orang di seluruh dunia.

Seiring bertambahnya usia populasi global, ada kebutuhan mendesak untuk perawatan baru yang dapat membantu orang hidup lebih lama dan lebih sehat. Penemuan Sestrin adalah langkah yang menjanjikan ke arah ini, dan ini hanyalah salah satu dari banyak perkembangan menarik yang dilakukan di bidang penelitian penuaan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *